BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
teknologi dalam peroses belajar. Para
guru dituntut agar mampu memahami, menggunakan alat-alat yang tersedia
dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Untuk itu guru
harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.
(dalam Azhar Arsyad,2011:5) Media adalah komponen sumber belajar atau wahana
isik yang mengandung materi instruksional di lingkunga siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Media digunakan sebagai alat komunikasi dalam
proses pembelajaran untuk menyampaikan materi dari pengajar kepada peserta
didiknya. Hamalik (dalam Arsyad, 2011:15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat
siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan
memadatkan informasi.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media
tidak bisa luput dari pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh.
Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian
guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Namun kenyataanya bagian inilah yang
masih sering terabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul
antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari
media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya
tidak perlu terjadi jika setiap guru telah membekali diri dengan pengetahuan
dan keterampilan dalam hal media pembelajaran. Sesungguhnya betapa banyak jenis
media yang bisa dipilih, dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi
waktu, biaya maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media
memiliki karakteristik tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat
memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
Sehubungan hal diatas, media salah satu
diantaranya yang sangat penting bagi guru, karena guru sebagai pengembang ilmu
sangat penting sekali untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat
dan efisien bagi peserta didik. Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari
suasana pembelajaran yang kondusif serta terjadinya interakaktif antara guru dan siswa dengan baik.
Pembelajaran akan lebih bermakna manakala menarik minat siswa dan memberikan
kemudahan untuk memahami materi karena penyajiannya dengan dilengkapi berbagai media sebagai sarana penunjang
kegiatan pembelajaran. Maka dari itu pada makalah ini, akan membahas atau
menguraikan jenis dan klasifikasi media pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa klasifikasi media menurut para ahli?
2. Apa karakteristik media pembelajaran
berdasarkan klasifikasinya ?
C. Tujuan
Dalam makalah ini penulis ingin menjelaskan:
A.
klasifikasi media menurut para ahli
B.
karakteristik media pembelajaran berdasarkan klasifikasinya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Media Pembelajaran
Dalam
suatu proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup
penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang akan
disampaikan dapat di bantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan
dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan
melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat di
konkretkan dengan kehadiran media.
Media
pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana
dan murah sampai media yang paling canggih dan mahal harganya. Ada media yang
dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada media yang diproduksi pabrik. Ada media
yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula
media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran.
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media
yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.
(Dalam
Sadiman, dkk, 2011:19) Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan
sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem intruksional di samping
pesan, orang, teknik latar, dan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat
lunak (software) berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya di
sajikan dengan mempergunakan peralatan. Sedangkan peralatan atau perangkat
keras (hardware) sendiri merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang
terkandung pada media tersebut. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam
khazanah pendidikan seperti ilmu cetak-mencetak, tingkah-laku (behaviorisme),
komunikasi, dan laju perkembangan teknologi elektronik, media dalam
perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan format (modul cetak, film,
televisi, film bingkai, film rangkai, program radio, komputer, dan lain-lain).
Masing-masing dengan ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah timbul
usaha-usaha penataannya, yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan
ciri atau karakteristiknya. Para ahli berbeda dalam setiap pengelompokannya,
diantaranya:
1. Kerucut Pengalaman Menurut Edgar Dale (via Hujair, 2011:43)
Edgare Dale, menggambarkan tingkat pengalaman dan alat-alat yang
diperlukan untuk memperoleh pengalaman. Menurut Edgare Dale, pengalaman
berlangsung dari tingkat yang konkret naik menuju ke tingkat yang lebih abstrak.
Pada
tingkat yang konkret, seseorang dapat belajar dari kenyataan atau pengalaman
langsung yang bertujuan dalam kehidupan kita. Kemudian meningkat ke tingkat
yang lebih atas menuju ke puncak kerucut, dalam tingkat yang abstrak bentuk
symbol-simbol. Pembagian tingkatan-tingkatan itu semata-mata untuk membantu
melihat pengalaman belajar. Edgar Dale berkeyakinan bahwa simbol dan gagasan
yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala diberikan dalam
bentuk pengalaman konkrit. Kerucut pengalaman merupakan awal untuk memberikan alasan
tentang kaitan teori belajar dengan komunikasi audiovisual.
a. Pengalaman langsung dan bertujuan (Direct Purposeful Experiences)
Dasar dari pengalaman kerucut Dale ini adalah merupakan penggambaran
realitas secara langsung sebagai pengalaman yang kita temui pertama kalinya.
Ibarat ini seperti fondasi dari kerucut pengalaman ini, dimana dalam hal ini
masih sangat konkrit. Dalam tahap ini pembelajaran dilakukan dengan cara
memegang, merasakan atau mencium secara langsung materi pelajaran. Maksudnya
seperti anak Taman Kanak-Kanak yang masih kecil dalam melakukan praktik
menyiram bunga. Disini anak belajar dengan memegang secara langsung itu seperti
apa, kemudian menyiramkannya kepada bunga.
b. Pengalaman Tiruan (Contrived Experiences)
Tingkat kedua dari kerucut ini sudah mulai mengurangi tingkat
ke-konkritannya. Dalam tahap ini si pelajar tidak hanya belajar dengan
memegang, mencium atau merasakan tetapi sudah mulai aktif dalam berfikir. Contohnya
seperti seorang pelajar yang diinstruksikan membuat bangunan atau gedung.
Disini pelajar tidak membuat gedung sebenarnya melainkan gedung dalam artian
suatu model atau miniatur dari gedung yang sebenarnya.
c. Dramatisasi (Dramatized Experiences)
Dengan drama, pelajar dapat menjadi merasakan langsung materi yang
dipelajari. Jika kita bisa membagi dua bagian ini, maka bagian akan terbagi
menjadi partisipasi dan observasi. Partisipasi merupakan bentuk aktif secara
langsung dalam suatu drama, sedangkan observasi merupakan pengamatan, seperti
menonton atau mengamati drama tersebut.
d. Demonstrasi (Demonstrations)
Demonstrasi disini merupakan
gambaran dari suatu penjelasan yang merupakan sebuah fakta atau proses. Seorang
demonstrator menunjukkan bagaimana sesuatu itu bisa terjadi. Misalnya seorang
guru Biologi yang mendemonstrasikan bagaimana melihat objek yang berukuran
kecil dengan menggunakan mikroskop. Dalam proses pembelajaran,
demonstrasi juga memerlukan alat-alat, bahasa yang sederhana, persiapan yang
baik, waktu yang cukup, tempat yang memadai, dan minat dari pemirsa.
e. Karya Wisata (Field Trip)
Karya wisata, pengalaman semacam ini diperoleh dengan mengajak kelas ke
objek di luar kelas dengan maksud memperkaya dan memperluas pengalaman
pembelajar. Kegiatan yang dilakukan pembelajar dalam karyawisata adalah : (a)
pembelajar aktif melakukan observasi, (b)tanya jawab, (c) mencatat, dan (d)
membuat laporan.
f. Pameran
Pameran, yang bertujuan untuk mempertunjukkan hasil pekerjaan
pembelajar, perkembangan dan kemajuan sekolah kepada warga sekolah dan
masyarakat pada umumnya. Televisi
g. Televisi
Televisi yaitu suatu media untuk menyampaikan pesan pendidikan dan
pengajaran kepada anak-anak dan masyarakat. Program televisi pendidikan dinilai
selain maenarik minat yang lebih besar dan juga memberikan informasi yang
autentik.
h. Gambar hidup (film)
Gambar hidup (film), yaitu rangkaian gambar yang dapat diproyeksikan ke
layar dengan kecepatan tertentu. Rangkaian suatu gambar dan suara yang
menampilkan cerita dan gambar yang mudah dipahami.
i. Radio
Radio, yaitu dengan siaran radio dapat disampaikan pengajaran secara
efektif, dan akan menambah pengalaman, pengetahuan dan menimbulkan motivasi
belajar. Programnya berupa cerita, ceramah, wawancara, sandiwara, dan
sebagainya.
j. Gambar
Gambar, yaitu segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk
dua dimensi dan sebagai curahan perasaan dan pikiran. Lukisan, dapat berbentuk
ilustrasi, karikatur, kartun, poster, gambar seri, poster, slide, dan filmstip.
k. Simbol Visual
Simbol visual, yaitu gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang
dijelaskan ke dalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan, misalnya sketsa,
bagan, grafik, pster gambar, komik, kartun gambar, diagram dan peta gambar.
l. Lambang Kata
Lambang kata, yaitu lambang kata dapat dijumpai dalam buku dan
bahan-bahan bacaan lainnya, seperti buku, majalah, koran, dan lain-lain[1].
1. Menurut Wilbur Schramm
Media
digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga
mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu:
a.
Liputan luas dan serentak, misalnya televisi, radio, dan facsimile.
b.
Liputan terbatas ruangan, misalnya film, video, slide, poster audio
tape.
c. Media
untuk belajar individual, misalnya buku, modul, program belajar dengan komputer
dan telepon.
2. Menurut Gagne
Media diklasifikasikan menjadi tujuh kelompok yaitu benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak,
film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut
dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hierarki belajar yang
dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh
perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan
alih ilmu, menilai presentasi, dan pemberi umpan balik.
3. Menurut Allen
Terdapat Sembilan kelompok media, yaitu visual diam, film, televisi,
obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran berprogram, demonstrasi, buku teks
cetak, dan sajian lisan. Disamping mengklasifikasikan, Allen juga mengaitkan
antara jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Allen melihat bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar
tertentu tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen mengungkapkan enam
tujuan belajar, antara lain: info faktual, pengenalan visual, prinsip dan
konsep, prosedur, keterampilan, dan sikap. Setiap jenis media tersebut memiliki
perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar.
4. Menurut Gerlach dan Ely
Media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas kedelapan
kelompok yaitu:
a. Benda Sebenarnya (Realita)
Benda
sebenarnya (realita) yang termasuk kategori media ini adalah orang, kejadian,
obyek atau benda tertentu. Semua benda yang terdapat di alam dan dapat
disaksikan keadaan sebenarnya, diklasifikasikan ke dalam kelompok ini.
b. Presentasi Verbal
Presentasi
verbal yang termasuk kategori media ini antara lain adalah media cetak,
kata-kata yang diproyeksikan melalui film bingkai (slides), transparansi,
cetakan di papan tulis, majalah, dan papan tempel. Media ini ditampilkan dalam
bentuk ungkapan kata atau kalimat yang memiliki makna sebagai media.
c. Presentasi Grafis
Presentasi
grafis segaja dibuat dalam rangka untuk mengkomunikasikan ide, sikap, dan
keterampilan. Media ini ditampilkan dalam bentuk lukisan, gambar, tabel, atau
sejenisnya untuk menyampaikan pesan sehingga mudah diterima.
d. Potret Diam
Potret
diam yaitu potret dari berbagai macam obyek atau peristiwa yang mungkin
dipresentasikan melalui buku, film rangkai, film bingkai, majalah/surat kabar.
Obyek atau peristiwa ini diambil dari suatu tempat yang kemudia disajikan dalam
bentuk gambar diam. Penerima pesan hanya memperoleh gambaran atau kesan
terhadap suatu obyek atau peristiwa.
e. Film
Film
(gambar gerak) yaitu film atau video dari pemotretan/perekaman benda atau
kejadian sebenarnya, maupun film dari pemotretan gambar (animasi).
f. Rekaman Suara
Rekaman
suara merupakan hasil rekaman suara saja, baik menggunakan bahasa verbal maupun
efek suara musik.
g. Program
Pada
umumnya dikenal dengan istilah pengajaran berprogram yaitu sekuen dari
informasi, baik verbal, visual, atau audio yang dengan sengaja
dirancang untuk merangsang adanya respons dari
pebelajar. Disamping itu, terdapat pula yang dipersiapkan dan diprogramkan
melalui mesin komputer.
h. Simulasi
Simulasi
merupakan peniruan situasi yang dengan sengaja diadakan untuk
mendekati/menyerupai kejadian atau keadaan sebenarnya. Beberapa contoh yang
terkait, misalnya simulasi bagi calon pengendara mobil, dimana situasi pada
layar dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai kondisi nyata di lapangan.
5. Menurut Ibrahim
Media
dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan
perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi,
media tanpa proyeksi tiga dimensi, media audio, media proyeksi televisi, video
dan komputer.
6. Menurut Bretz dan Briggs
Mengemukakan bahwa klasifikasi media
digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu media audio, media visual, media audo
visual, dan media serbaneka.
a. Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan
audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan
indra pendengaran. Contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media audio
diantaranya: radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dan lain-lain.
b. Media Visual
Media visual yaitu media yang mengandalkan
indra penglihat. Media visual dibedakan menjadi dua yaitu (1) media visual diam
(2) media visual gerak
1) Media
visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar,
film bingkai, film rangkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan
lain-lain.
2) Media
visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan
sebagainya.
c. Media audio visual
Media audio visual merupakan media yang mampu
menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual
dibedakan menjadi 2 yaitu (1) madia audio visual diam, dan (2) media audio
visual gerak.
a) Media
audio visual diam diantaranya film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku
bersuara.
b) Media
audio visual gerak diantaranya TV,
gambar bersuara, dan lain-lain.
d. Media Serbaneka
Media
serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu
daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat
dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya:
Papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
a) Papan
(board) yang termasuk dalam media ini diantaranya: papan tulis, papan buletin,
papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
b) Media
tiga dimensi diantaranya: model, mock up, dan diorama.
c) Realita
adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya. Contoh pemanfaatan
realia misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak
siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
d) Sumber
belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah.
B. Karakteristik Media Pembelajaran Berdasarkan Klasifikasinya
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara
penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi enam
kelompok media penyaji, yaitu:
1. Media Grafis
Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan
penyampaian pesan lewat simbol-simbol visual dan melibatkan rangsangan indera
penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah: bersifat kongkret, dapat
mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang
masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah
mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis
media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses, grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang
termasuk media grafis antara lain:
a. Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau
gambar. Untuk melengkapinya sering sekali simbol-simbol verbal digunakan pula
di situ.
Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti,
menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang
saling berhubungan secara singkat dan jelas.
Ada
beberapa macam grafik yang kita gunakan di antaranya adalah grafik garis (line
graphs), grafik batang (pargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs)
dan grafik gambar (pictorial graphs).
b. Diagram
Suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol,
yang menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan
hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada disitu.
Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyederhanakan hal yang
kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
c. Bagan
Seperti
halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual.
Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit
bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga
mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.
Pesan
yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses,
perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
Didalam
bagan sering kali kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar,
diagram, kartun atau lambang-lambang verbal.
Sebagai
media yang baik, bagan haruslah:
1. Dapat
dimengerti anak
2. Sederhana
dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit
3. Diganti
pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tidak
kehilangan daya tarik.
d. Sketsa
Sketsa
adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar
menggambar, setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya kedalam
bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari
verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu
dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
Seorang
guru bisa saja menerangkan proses perkembangbiakkan kupu-kupu secara
lisan/verbal. Jika ingin lebih jelas tentu saja sebaiknya menunjukkan
benda-benda sebenarnya seperti kupu-kupu, telur, ulat, kepompong, serta proses
itu sendiri. Jika itu tidak mungkin,
guru bisa menunjukkan gambar/fotonya. Tetapi itu memerlukan waktu dan biaya.
Sketsa dapat dibuat secara cepat sementara guru
menerangkan dapat pula dipakai untuk tujuan tersebut.
e. Poster
Poster adalah gambar pada selembar kertas yang berukuran besar,
merupakan alat untuk menyampaikan berbagai pesan.
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi
dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang
melihatnya.
f. Papan Flanel
Papan flannel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan
pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel
ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat
dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar,
di kelas-kelas permulaan sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flanel ini
dipakai pula untuk menempelkan huruf dan angka-angka
g. Papan Buletin (Bulletin Board)
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain
flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya
selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan
kejadian dalam waktu tertentu.
Berbagai jenis media grafis yang diuraikan di depan (gambar, poster,
sketsa, diagram, chart) dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan buletin.
Selain itu, papan bulletin dapat dibuat dari pesan-pesan verbal tertulis
seperti karangan-karangan (anak-anak) berita,
feature, dan sebagainya.
Kelebihan Media Grafis
1) Dapat
mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2) Dapat
dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3) Pembuatannya
mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Grafis
1)
Membutuhkan
keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih
kompleks.
2)
Penyajian
pesan hanya berupa unsur visual.
2. Media Bahan Cetak
Media
bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui
huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau
informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah: buku
teks, modul, bahan pengajaran terprogram.
Kelebihan
Media Bahan Cetak
1) Dapat
menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
2) Pesan
atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
kecepatan masing-masing.
3) Dapat
dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
4) Akan
lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
5) Perbaikan/revisi
mudah dilakukan.
Kelemahan
Media Bahan Cetak
1) Proses
pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2) Bahan
cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk
membacanya.
3) Apabila
jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
3. Media Proyeksi Diam
Beberapa
jenis media yang termasuk kelompok ini memerlukan alat bantu (misal proyektor)
dalam penyajiannya. Karakteristik umum media ini adalah pesan yang sama dapat
disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol
guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, dan indera, menyajikan obyek-obyek secara diam (pada media dengan
penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap,
lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan
tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis
dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan
praktek secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat
untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan
media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan lain
sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Yang termasuk ke dalam jemis media proyeksi
daim adalah sebagai berikut:
a. Media OHP Dan OHT
OHT
(Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan
transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat
digunakan sebagai OHT, yaitu :
1) Write on
film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau
digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.
2) PPC
transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang
dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy.
3) Infrared
transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau
gambar dengan menggunakan mesin thermofax. OHP (Overhead Projector) adalah
media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada
sebuah layar.
Kelebihan Media OHT/OHP
1) Dapat
digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
2) Menarik,
karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna
yang menarik.
3) Tatap
muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal
yang penting.
4) Tidak
memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan
ruangan.
5) Dapat
menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
6) Program
OHT dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
1) Memerlukan
perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
2) OHT dan
OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas
biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
3) Urutan
OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.
b. Film
Film
disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam
(still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga
menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang sangat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Sebagai suatu media, film
memiliki keunggulan-keunggulan antara lain:
1)
Film
merupakan suatu denominator belajar yang umum. Baik anak yang cerdas maupun
yang lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama. Keterampilan membaca
atau penguasaan bahasa yang kurang, bisa diatasi dengan menggunakan film.
2)
Film
sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. Gerakan-gerakan lambat dan
pengulangan-pengulangan akan memperjelas uraian dan ilustrasi.
3)
Film
dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian
sejarah yang lampau.
4)
Film
dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari yang bersifat umum ke khusus
atau sebaliknya.
5)
Film
dapat mendatangkan seorang ahli dan mendengarkan suaranya di kelas.
6)
Film
memikat perhatian anak.
7)
Film
lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan dan sebagainya, sesuai dengan
kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas.
8)
Film
bisa mengatasi daya keterbatasan daya indera kita (pengelihatan).
9)
Film
dapat merangasang atau memotivasi kegiatan anak-anak.
Kelemahan Media Film
1) Harga
produksinya cukup mahal.
2) Pembuatannya
memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3) Memerlukan
operator khusus untuk mengoperasikannya.
4) Memerlukan
penggelapan ruangan.
4. Media Audio
Hakekat
dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang disampaikan
atau dituangkan ke dalam simbol-simbol auditif (verbal atau non-verbal), yang
melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki
karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam
dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan
merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan
guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik
dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada
jenis media radio).
a. Media Radio
Radio
adalah media audio ruang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran
gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.
Kelebihan Media Radio
1) Memiliki
variasi program yang cukup banyak.
2) Sifatnya
mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
3) Baik
untuk mengembangkan imajinasi siswa.
4) Dapat
lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga
sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
5) Jangkauannya
sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
6) Harganya
relatif murah.
Kelemahan Media Radio
1) Sifat
komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
2) Jika
siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
3) Program
siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan
kemampuan belajar siswa secara individual.
b. Media Alat Perekam Pita Magnetik
Alat
perekam pita magnetik atau tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya
melalui proses perekaman kaset audio. Alat perekam pita magnetik (magnetic tape
recording) atau disebut tape recorder merupakan salah satu media pendidikan
yang tidak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah
menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik yaitu
sistem full track recording dan double track recording.
Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1) Pita
rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2) Rekaman
dapat dihapus dan digunakan kembali.
3) Mengembangkan
daya imajinasi siswa.
4) Sangat
efektif untuk pembelajaran bahasa.
5) Penggandaan
programnya sangat mudah.
Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1) Daya
jangkauannya terbatas.
2) Biaya
penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.
c. Laboraturium Bahasa
Laboraturium
bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa
asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media
yang dipakai adalah alat perekam.
Dalam
laboraturium bahasa, murid duduk sendiri-sendiri di dalam sebuah kotak bilik
akustik dan kotak suara. Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruang kontrol
lewat headphone. Pada saat dia menirukan ucapan guru dia juga mendengar
suaranya sendiri lewat headphonenya,
sehingga dia bisa membandingkan ucapannya dengan guru. Dengan demikian dia bisa
segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.
5. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media modern yang sesuai dengan perkembangan
zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat
dilihat dan dapat di dengar. Media audio visual adalah media yang mempunyai
unsur suara dan gambar. Berikut jenis-jenis media audio visual:
a.
Media
audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh
indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang
dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Seperti
media slide suara (audio slide), film bingkai suara (sound slide), film rangkai
suara, dan cetak suara.
Kelebihan
dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam.
Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audio visual diam.
b.
Audio
visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur-unsur dan gambar yang bergerak.
1) Televisi
Televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara
audio-visual dengan disertai unsure gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima
pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa.
Sebagai media pendidikan, televisi mempunyai
kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
a) TV dapat
menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk media yang lain,
menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
b) TV
merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh anak-anak
karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.
c) TV
mempunyai realitas dari film, tapi juga mempunyai kelebihan yang lain yaitu
immediacy (Objek yang baru saja ditangkap kamera dapat dipertontonkan).
d) Hampir
setiap mata pelajaran bisa di-TV-kan.
e) TV dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar.
a)
Sifat
komunikasinya hanya satu arah.
b)
Jika
akan dimanfaatkan di kelas, jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah
sering kali sulit disesuaikan.
c)
Program
di luar kontrol guru dan
d)
Besarnya
gambar di layar relatif kecil dibanding dengan film, sehingga jumlah siswa yang
dapat memanfaatkannya terbatas.
2) Video
Video, sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama
semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta
(kejadian/peristiwa penting, berita) maupun fiktif (misalnya cerita), bisa
bersifat informative edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film
dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan
kedudukan film. Masing-masing mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan
video antara lain :
a) Dapat
menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar
lainnya.
b) Dengan
alat perekam pita pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi
dari ahli-ahli/spesialis.
c) Menghemat
waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
d) Ruangan
tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.
Kekurangan video antara lain:
a)
Perhatian
penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktikkan.
b)
Sifat
komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk
umpan balik yang lain.
c)
Kurang
mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
d)
Memerlukan
peralatan yang mahal dan kompleks.
6. Multimedia
Multimedia merupakan suatu sistem penyempaian dengan menggunakan
berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya
suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audio
visual.
Kelebihan Multi Media
1) Siswa
memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
2) Dapat
menghilngkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih bervariasi.
3) Sangat
baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Kelemahan Multi Media
1) Biayanya
cukup mahal.
2) Memerlukan
perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam
suatu proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup
penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang akan
disampaikan dapat di bantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media
pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana
dan murah sampai media yang paling canggih dan mahal harganya.
Karakteristik
Media Pembelajaran Berdasarkan Klasifikasinya :
1.
Media Grafis
Yang
termasuk media grafis antara lain : Grafik, diagram, bagan, sketsa, poster,
papan flanel dan papan buletin.
2.
Media Bahan Cetak
Jenis
media bahan cetak ini diantaranya adalah: buku teks, modul, bahan pengajaran
terprogram.
3.
Media Proyeksi Diam
Yang
termasuk ke dalam jenis media proyeksi diam adalah sebagai berikut: Media OHP
Dan OHT dan film.
4.
Media Audio
Yang
termasuk media audio adalah: radio, alat perekam pita magnetik, dan laboratorium
bahasa.
5.
Media Audio Visual
Berikut
jenis-jenis media audio visual: Media audiovisual diam dan Audio visual gerak.
6.
Multimedia
Multimedia merupakan suatu sistem penyempaian dengan menggunakan
berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya
suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audio
visual.
Setiap jenis media memiliki karakteristiknya
yang khas, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi (misalnya dari segi
ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh
pemakai, menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera, dan
petunjuk penggunaannya untuk mengatasi kondisi pembelajaran).
B. Saran
Sebagai
calon guru kita saharusnya dapat memanfaatkan, memahami, dan mampu menggunakan
media yang ada disekitar kita, selain itu kita juga harus bisa memilih media
pembelajaran apa yang cocok untuk digunakan pada saat proses belajar
berlangsung. Sehingga dalam penyampaian materi/informasi dapat dengan mudah
tersampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Asyhar, Rayandra.2011. Kreatif Mengembangkan
Media Pembelajaran. Jambi: Gaung Persada Press.
Munadi, Yudhi.2008 Media Pembelajaran; Sebuah
Pendekatan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Musfiqon.2012. Media Pembelajaran. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Rosyidi, Abdul Wahab.2009. Media Pembelajaran
Bahasa Arab. Malang: UIN- Malang Press.
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana.2007. Media
Pembelajara. Bandung: CV. Wacana Prima.
Sadiman, Arief S., dkk.2010.Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Erlik.2011(http://erliknisak.blogspot.com, 29
September 2013)
Dr.2011(http://saderi-cilayang.blogspot.com, 28
September 2013)
Irvan.2011(http://irvanpmc.blogspot.com, 26
september 2013)
Fatimah.2012(http://fatimahsukses21.blogspot.com,
28 September 2013)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur
marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang mana pada hari ini, kita semua
masih diberi berbagai nikmat seperti nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan
salam marilah kita hadiah kepada junjungan Baginda Nabi Muhammad SAW yang mana
Beliau telah membawa risalah Islam berupa ajaran yang sempurna bagi manusia,
membawa hidup yang gelap gulita kepada kehidupan yang terang benderang dan
penuh ilmu pengetahuan.
Pemakalah
sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang terkait terhadap makalah ini,
sehingga makalah ini yang berjudul Media Pembelajaran dapat
terselesaikan untuk memenuhi materi perkuliahan di Jurusan Pendidikan Agama
Islam.
Demikianlah
semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya.
Mohon maaf atas segala kejanggalan dan Pemakalah juga mengharapkan kritik dan
saran sebagai masukan bagi Pemakalah agar kedepannya menjadi lebih baik lagi.
Amin..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Medan, September 2014
Salam,
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar
Isi.................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C.
Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
A. Klasifikasi Media Pembelajaran....................................................................... 2
1. Kerucut Pengalaman Menurut Edgar Dale
(via Hujair, 2011:43).......... 3
a. Pengalaman langsung dan bertujuan (Direct
Purposeful Experiences) 3
b. Pengalaman Tiruan (Contrived Experiences)...................................... 3
c. Dramatisasi (Dramatized Experiences)............................................... 3
d. Demonstrasi (Demonstrations)............................................................. 3
e. Karya Wisata (Field Trip)..................................................................... 4
f. Pameran................................................................................................. 4
g. Televisi............................................................................................... 4
h. Gambar hidup (film)............................................................................ 4
i. Radio........................................................................................................ 4
j. Gambar............................................................................................... 4
k. Simbol Visual........................................................................................ 4
l. Lambang Kata..................................................................................... 4
1. Menurut Wilbur Schramm...................................................................... 5
2. Menurut Gagne....................................................................................... 5
3. Menurut Allen......................................................................................... 5
4. Menurut Gerlach dan Ely........................................................................ 5
a. Benda Sebenarnya (Realita)................................................................ 5
b. Presentasi Verbal................................................................................. 5
c. Presentasi Grafis.................................................................................. 6
d. Potret Diam........................................................................................... 6
e. Film...................................................................................................... 6
f. Rekaman Suara.................................................................................... 6
g. Program............................................................................................... 6
h. Simulasi................................................................................................... 6
5.
Menurut Ibrahim......................................................................................... 6
6.
Menurut Bretz dan Briggs........................................................................... 6
a. Media Audio......................................................................................... 6
b. Media Visual........................................................................................ 7
c. Media audio visual.............................................................................. 7
d. Media Serbaneka.................................................................................. 7
B. Karakteristik Media Pembelajaran Berdasarkan
Klasifikasinya.......................... 7
1.
Media Grafis.................................................................................................. 7
a. Grafik................................................................................................ 8
b. Diagram............................................................................................. 8
c. Bagan................................................................................................ 8
d. Sketsa................................................................................................. 8
e. Poster................................................................................................ 9
f. Papan Flanel...................................................................................... 9
g. Papan Buletin (Bulletin Board).......................................................... 9
2.
Media Bahan Cetak....................................................................................... 10
3.
Media Proyeksi Diam................................................................................... 10
a. Media OHP Dan OHT.......................................................................... 10
b. Film...................................................................................................... 11
4.
Media Audio................................................................................................. 12
a. Media Radio........................................................................................ 12
b. Media Alat Perekam Pita Magnetik.................................................... 12
c. Laboraturium Bahasa.......................................................................... 13
5.
Media Audio Visual........................................................................................ 13
1) Televisi.................................................................................................. 13
2) Video..................................................................................................... 14
6.
Multimedia.................................................................................................... 15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................... 15
A.
Kesimpulan.................................................................................................. 15
B. Saran................................................................................................................. 16
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................... 17