Rabu, 23 Desember 2015

Media Pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam peroses belajar.  Para guru dituntut agar mampu memahami, menggunakan alat-alat yang  tersedia  dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. (dalam Azhar Arsyad,2011:5) Media adalah komponen sumber belajar atau wahana isik yang mengandung materi instruksional di lingkunga siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media digunakan sebagai alat komunikasi dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan materi dari pengajar kepada peserta didiknya. Hamalik (dalam Arsyad, 2011:15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.     Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Namun kenyataanya bagian inilah yang masih sering terabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam hal media pembelajaran. Sesungguhnya betapa banyak jenis media yang bisa dipilih, dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, biaya maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media memiliki karakteristik tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
Sehubungan hal diatas, media salah satu diantaranya yang sangat penting bagi guru, karena guru sebagai pengembang ilmu sangat penting sekali untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik. Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta terjadinya interakaktif  antara guru dan siswa dengan baik. Pembelajaran akan lebih bermakna manakala menarik minat siswa dan memberikan kemudahan untuk memahami materi karena penyajiannya  dengan dilengkapi  berbagai media sebagai sarana penunjang kegiatan pembelajaran. Maka dari itu pada makalah ini, akan membahas atau menguraikan jenis dan klasifikasi media pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa klasifikasi media menurut para ahli?
2. Apa karakteristik media pembelajaran berdasarkan klasifikasinya ?

C. Tujuan

Dalam makalah ini penulis ingin menjelaskan:
A.    klasifikasi media menurut para ahli
B.     karakteristik media pembelajaran berdasarkan klasifikasinya


BAB II

PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Media Pembelajaran

Dalam suatu proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang akan disampaikan dapat di bantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat di konkretkan dengan kehadiran media.
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana dan murah sampai media yang paling canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula me­dia yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran. Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.
(Dalam Sadiman, dkk, 2011:19) Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem intruksional di samping pesan, orang, teknik latar, dan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya di sajikan dengan mempergunakan peralatan. Sedangkan peralatan atau perangkat keras (hardware) sendiri merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam khazanah pendidikan seperti ilmu cetak-mencetak, tingkah-laku (behaviorisme), komunikasi, dan laju perkembangan teknologi elektronik, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan format (modul cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, program radio, komputer, dan lain-lain). Masing-masing dengan ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah timbul usaha-usaha penataannya, yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya. Para ahli berbeda dalam setiap pengelompokannya, diantaranya:

1. Kerucut Pengalaman Menurut Edgar Dale (via Hujair, 2011:43)

     Edgare Dale, menggambarkan tingkat pengalaman dan alat-alat yang diperlukan untuk memperoleh pengalaman. Menurut Edgare Dale, pengalaman berlangsung dari tingkat yang konkret naik menuju ke tingkat yang lebih abstrak.

Pada tingkat yang konkret, seseorang dapat belajar dari kenyataan atau pengalaman langsung yang bertujuan dalam kehidupan kita. Kemudian meningkat ke tingkat yang lebih atas menuju ke puncak kerucut, dalam tingkat yang abstrak bentuk symbol-simbol. Pembagian tingkatan-tingkatan itu semata-mata untuk membantu melihat pengalaman belajar. Edgar Dale berkeyakinan bahwa simbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala diberikan dalam bentuk pengalaman konkrit. Kerucut pengalaman merupakan awal untuk memberikan alasan tentang kaitan teori belajar dengan komunikasi audiovisual.

a. Pengalaman langsung dan bertujuan (Direct Purposeful Experiences)

      Dasar dari pengalaman kerucut Dale ini adalah merupakan penggambaran realitas secara langsung sebagai pengalaman yang kita temui pertama kalinya. Ibarat ini seperti fondasi dari kerucut pengalaman ini, dimana dalam hal ini masih sangat konkrit. Dalam tahap ini pembelajaran dilakukan dengan cara memegang, merasakan atau mencium secara langsung materi pelajaran. Maksudnya seperti anak Taman Kanak-Kanak yang masih kecil dalam melakukan praktik menyiram bunga. Disini anak belajar dengan memegang secara langsung itu seperti apa, kemudian menyiramkannya kepada bunga.

b.    Pengalaman Tiruan (Contrived Experiences)

      Tingkat kedua dari kerucut ini sudah mulai mengurangi tingkat ke-konkritannya. Dalam tahap ini si pelajar tidak hanya belajar dengan memegang, mencium atau merasakan tetapi sudah mulai aktif dalam berfikir. Contohnya seperti seorang pelajar yang diinstruksikan membuat bangunan atau gedung. Disini pelajar tidak membuat gedung sebenarnya melainkan gedung dalam artian suatu model atau miniatur dari gedung yang sebenarnya.

c. Dramatisasi (Dramatized Experiences)

      Dengan drama, pelajar dapat menjadi merasakan langsung materi yang dipelajari. Jika kita bisa membagi dua bagian ini, maka bagian akan terbagi menjadi partisipasi dan observasi. Partisipasi merupakan bentuk aktif secara langsung dalam suatu drama, sedangkan observasi merupakan pengamatan, seperti menonton atau mengamati drama tersebut.

d. Demonstrasi (Demonstrations)

                  Demonstrasi disini merupakan gambaran dari suatu penjelasan yang merupakan sebuah fakta atau proses. Seorang demonstrator menunjukkan bagaimana sesuatu itu bisa terjadi. Misalnya seorang guru Biologi yang mendemonstrasikan bagaimana melihat objek yang  berukuran  kecil dengan menggunakan mikroskop. Dalam proses pembelajaran, demonstrasi juga memerlukan alat-alat, bahasa yang sederhana, persiapan yang baik, waktu yang cukup, tempat yang memadai, dan minat dari pemirsa.

e. Karya Wisata (Field Trip)

      Karya wisata, pengalaman semacam ini diperoleh dengan mengajak kelas ke objek di luar kelas dengan maksud memperkaya dan memperluas pengalaman pembelajar. Kegiatan yang dilakukan pembelajar dalam karyawisata adalah : (a) pembelajar aktif melakukan observasi, (b)tanya jawab, (c) mencatat, dan (d) membuat laporan.

f. Pameran

      Pameran, yang bertujuan untuk mempertunjukkan hasil pekerjaan pembelajar, perkembangan dan kemajuan sekolah kepada warga sekolah dan masyarakat pada umumnya. Televisi

g. Televisi

      Televisi yaitu suatu media untuk menyampaikan pesan pendidikan dan pengajaran kepada anak-anak dan masyarakat. Program televisi pendidikan dinilai selain maenarik minat yang lebih besar dan juga memberikan informasi yang autentik.

h. Gambar hidup (film)

      Gambar hidup (film), yaitu rangkaian gambar yang dapat diproyeksikan ke layar dengan kecepatan tertentu. Rangkaian suatu gambar dan suara yang menampilkan cerita dan gambar yang mudah dipahami.

i. Radio

      Radio, yaitu dengan siaran radio dapat disampaikan pengajaran secara efektif, dan akan menambah pengalaman, pengetahuan dan menimbulkan motivasi belajar. Programnya berupa cerita, ceramah, wawancara, sandiwara, dan sebagainya.

j. Gambar

      Gambar, yaitu segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi dan sebagai curahan perasaan dan pikiran. Lukisan, dapat berbentuk ilustrasi, karikatur, kartun, poster, gambar seri, poster, slide, dan filmstip.

k. Simbol Visual

      Simbol visual, yaitu gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan ke dalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan, misalnya sketsa, bagan, grafik, pster gambar, komik, kartun gambar, diagram dan peta gambar.

l. Lambang Kata

      Lambang kata, yaitu lambang kata dapat dijumpai dalam buku dan bahan-bahan bacaan lainnya, seperti buku, majalah, koran, dan lain-lain[1].

1. Menurut Wilbur Schramm

    Media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu:
a.  Liputan luas dan serentak, misalnya televisi, radio, dan facsimile.
b.  Liputan terbatas ruangan, misalnya film, video, slide, poster audio tape.
c.  Media untuk belajar individual, misalnya buku, modul, program belajar dengan komputer dan telepon.

2. Menurut Gagne

     Media diklasifikasikan menjadi tujuh kelompok yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hierarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai presentasi, dan pemberi umpan balik.

3. Menurut Allen

     Terdapat Sembilan kelompok media, yaitu visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran berprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan. Disamping mengklasifikasikan, Allen juga mengaitkan antara jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Allen melihat bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen mengungkapkan enam tujuan belajar, antara lain: info faktual, pengenalan visual, prinsip dan konsep, prosedur, keterampilan, dan sikap. Setiap jenis media tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar.

4. Menurut Gerlach dan Ely

     Media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas kedelapan kelompok yaitu:

a. Benda Sebenarnya (Realita)

Benda sebenarnya (realita) yang termasuk kategori media ini adalah orang, kejadian, obyek atau benda tertentu. Semua benda yang terdapat di alam dan dapat disaksikan keadaan sebenarnya, diklasifikasikan ke dalam kelompok ini.

b. Presentasi Verbal

Presentasi verbal yang termasuk kategori media ini antara lain adalah media cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui film bingkai (slides), transparansi, cetakan di papan tulis, majalah, dan papan tempel. Media ini ditampilkan dalam bentuk ungkapan kata atau kalimat yang memiliki makna sebagai media.

c. Presentasi Grafis

Presentasi grafis segaja dibuat dalam rangka untuk mengkomunikasikan ide, sikap, dan keterampilan. Media ini ditampilkan dalam bentuk lukisan, gambar, tabel, atau sejenisnya untuk menyampaikan pesan sehingga mudah diterima.

d. Potret Diam

Potret diam yaitu potret dari berbagai macam obyek atau peristiwa yang mungkin dipresentasikan melalui buku, film rangkai, film bingkai, majalah/surat kabar. Obyek atau peristiwa ini diambil dari suatu tempat yang kemudia disajikan dalam bentuk gambar diam. Penerima pesan hanya memperoleh gambaran atau kesan terhadap suatu obyek atau peristiwa.

e. Film

Film (gambar gerak) yaitu film atau video dari pemotretan/perekaman benda atau kejadian sebenarnya, maupun film dari pemotretan gambar (animasi).

f. Rekaman Suara

Rekaman suara merupakan hasil rekaman suara saja, baik menggunakan bahasa verbal maupun efek suara musik.

g. Program

Pada umumnya dikenal dengan istilah pengajaran berprogram yaitu sekuen dari informasi, baik verbal, visual, atau audio yang dengan sengaja
dirancang untuk merangsang adanya respons dari pebelajar. Disamping itu, terdapat pula yang dipersiapkan dan diprogramkan melalui mesin komputer.

h. Simulasi

Simulasi merupakan peniruan situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mendekati/menyerupai kejadian atau keadaan sebenarnya. Beberapa contoh yang terkait, misalnya simulasi bagi calon pengendara mobil, dimana situasi pada layar dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai kondisi nyata di lapangan.

5. Menurut Ibrahim

Media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi, media tanpa proyeksi tiga dimensi, media audio, media proyeksi televisi, video dan komputer.

6. Menurut Bretz dan Briggs

Mengemukakan bahwa klasifikasi media digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu media audio, media visual, media audo visual, dan media serbaneka.

a. Media Audio

Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran. Contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media audio diantaranya: radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dan lain-lain.

b. Media Visual

Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan menjadi dua yaitu (1) media visual diam (2) media visual gerak
1)      Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rangkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain-lain.
2)      Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.

c. Media audio visual

Media audio visual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu (1) madia audio visual diam, dan (2) media audio visual gerak.
a)      Media audio visual diam diantaranya film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
b)      Media audio visual gerak diantaranya  TV, gambar bersuara, dan lain-lain.

d. Media Serbaneka

Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya: Papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
a)      Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya: papan tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
b)      Media tiga dimensi diantaranya: model, mock up, dan diorama.
c)      Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya. Contoh pemanfaatan realia misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
d)      Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah.


B. Karakteristik Media Pembelajaran Berdasarkan Klasifikasinya

     Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi enam kelompok media penyaji, yaitu:

1. Media Grafis

      Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan lewat simbol-simbol visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah: bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses, grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang termasuk media grafis antara lain:

a. Grafik

      Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering sekali simbol-simbol verbal digunakan pula di situ.
      Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
     Ada beberapa macam grafik yang kita gunakan di antaranya adalah grafik garis (line graphs), grafik batang (pargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs) dan grafik gambar (pictorial graphs).

b. Diagram

      Suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, yang menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada disitu. Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.

c. Bagan

Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.
Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
Didalam bagan sering kali kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal.
Sebagai media yang baik, bagan haruslah:
1.      Dapat dimengerti anak
2.      Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit
3.      Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tidak kehilangan daya tarik.

d. Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
Seorang guru bisa saja menerangkan proses perkembangbiakkan kupu-kupu secara lisan/verbal. Jika ingin lebih jelas tentu saja sebaiknya menunjukkan benda-benda sebenarnya seperti kupu-kupu, telur, ulat, kepompong, serta proses itu sendiri. Jika  itu tidak mungkin, guru bisa menunjukkan gambar/fotonya. Tetapi itu memerlukan waktu dan biaya.
Sketsa dapat dibuat secara cepat sementara guru menerangkan dapat pula dipakai untuk tujuan tersebut.

e.  Poster

      Poster adalah gambar pada selembar kertas yang berukuran besar, merupakan alat untuk menyampaikan berbagai pesan.
     Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.

f. Papan Flanel

      Papan flannel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, di kelas-kelas permulaan sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan huruf dan angka-angka

g. Papan Buletin (Bulletin Board)

      Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
      Berbagai jenis media grafis yang diuraikan di depan (gambar, poster, sketsa, diagram, chart) dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan buletin. Selain itu, papan bulletin dapat dibuat dari pesan-pesan verbal tertulis seperti karangan-karangan (anak-anak) berita,  feature, dan sebagainya.

Kelebihan Media Grafis
1)     Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2)     Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3)     Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Grafis
1)         Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2)         Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

2. Media Bahan Cetak

Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah: buku teks, modul, bahan pengajaran terprogram.
Kelebihan Media Bahan Cetak
1)      Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
2)      Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing.
3)      Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
4)      Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
5)      Perbaikan/revisi mudah dilakukan.
Kelemahan Media Bahan Cetak
1)      Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2)      Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
3)      Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.

3. Media Proyeksi Diam

Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini memerlukan alat bantu (misal proyektor) dalam penyajiannya. Karakteristik umum media ini adalah pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek-obyek secara diam (pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Yang termasuk ke dalam jemis media proyeksi daim adalah sebagai berikut:

a. Media OHP Dan OHT

OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu :
1)     Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.
2)     PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy.
3)     Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax. OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar.

Kelebihan Media OHT/OHP
1)      Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
2)      Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
3)      Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
4)      Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan.
5)      Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
6)      Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
1)      Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
2)      OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
3)      Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.

b. Film

Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang sangat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Sebagai suatu media, film memiliki keunggulan-keunggulan antara lain:
1)        Film merupakan suatu denominator belajar yang umum. Baik anak yang cerdas maupun yang lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama. Keterampilan membaca atau penguasaan bahasa yang kurang, bisa diatasi dengan menggunakan film.
2)        Film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. Gerakan-gerakan lambat dan pengulangan-pengulangan akan memperjelas uraian dan ilustrasi.
3)        Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau.
4)        Film dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari yang bersifat umum ke khusus atau sebaliknya.
5)        Film dapat mendatangkan seorang ahli dan mendengarkan suaranya di kelas.
6)        Film memikat perhatian anak.
7)        Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan dan sebagainya, sesuai dengan kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas.
8)        Film bisa mengatasi daya keterbatasan daya indera kita (pengelihatan).
9)        Film dapat merangasang atau memotivasi kegiatan anak-anak.
Kelemahan Media Film
1)      Harga produksinya cukup mahal.
2)      Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3)      Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.
4)      Memerlukan penggelapan ruangan.

4. Media Audio

Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang disampaikan atau dituangkan ke dalam simbol-simbol auditif (verbal atau non-verbal), yang melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).

a. Media Radio

Radio adalah media audio ruang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.
Kelebihan Media Radio
1)      Memiliki variasi program yang cukup banyak.
2)      Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
3)      Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.
4)      Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
5)      Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
6)      Harganya relatif murah.
Kelemahan Media Radio
1)      Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
2)      Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
3)      Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa secara individual.

b. Media Alat Perekam Pita Magnetik

Alat perekam pita magnetik atau tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Alat perekam pita magnetik (magnetic tape recording) atau disebut tape recorder merupakan salah satu media pendidikan yang tidak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik yaitu sistem full track recording dan double track recording.

Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1)      Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2)      Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
3)      Mengembangkan daya imajinasi siswa.
4)      Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.
5)      Penggandaan programnya sangat mudah.
Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1)      Daya jangkauannya terbatas.
2)      Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.

c. Laboraturium Bahasa

Laboraturium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam.
Dalam laboraturium bahasa, murid duduk sendiri-sendiri di dalam sebuah kotak bilik akustik dan kotak suara. Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruang kontrol lewat headphone. Pada saat dia menirukan ucapan guru dia juga mendengar suaranya sendiri lewat  headphonenya, sehingga dia bisa membandingkan ucapannya dengan guru. Dengan demikian dia bisa segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.

5. Media Audio Visual

      Media audio visual adalah media modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat dan dapat di dengar. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Berikut jenis-jenis media audio visual:
a.        Media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Seperti media slide suara (audio slide), film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara, dan cetak suara.
Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audio visual diam.
b.        Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur-unsur dan gambar yang bergerak.

1) Televisi

      Televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsure gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa.
Sebagai media pendidikan, televisi mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
a)     TV dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk media yang lain, menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
b)     TV merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh anak-anak karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.
c)     TV mempunyai realitas dari film, tapi juga mempunyai kelebihan yang lain yaitu immediacy (Objek yang baru saja ditangkap kamera dapat dipertontonkan).
d)     Hampir setiap mata pelajaran bisa di-TV-kan.
e)     TV dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar.
Beberapa kelemahan/keterbatasan televisi[2]:
a)        Sifat komunikasinya hanya satu arah.
b)        Jika akan dimanfaatkan di kelas, jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah sering kali sulit disesuaikan.
c)         Program di luar kontrol guru dan
d)        Besarnya gambar di layar relatif kecil dibanding dengan film, sehingga jumlah siswa yang dapat memanfaatkannya terbatas.

2)   Video

       Video, sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita) maupun fiktif (misalnya cerita), bisa bersifat informative edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Masing-masing mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan video antara lain :
a)     Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar lainnya.
b)     Dengan alat perekam pita pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis.
c)     Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
d)     Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.
Kekurangan video antara lain:
a)        Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktikkan.
b)        Sifat komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
c)         Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
d)        Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

6.    Multimedia

     Multimedia merupakan suatu sistem penyempaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audio visual.
     Kelebihan Multi Media
1)      Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
2)      Dapat menghilngkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih bervariasi.
3)      Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri.
     Kelemahan Multi Media
1)      Biayanya cukup mahal.
2)      Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional.



BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


A.      Kesimpulan

Dalam suatu proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang akan disampaikan dapat di bantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana dan murah sampai media yang paling canggih dan mahal harganya.
Karakteristik Media Pembelajaran Berdasarkan Klasifikasinya :
1.    Media Grafis
Yang termasuk media grafis antara lain : Grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flanel dan papan buletin.
2.    Media Bahan Cetak
Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah: buku teks, modul, bahan pengajaran terprogram.
3.    Media Proyeksi Diam
Yang termasuk ke dalam jenis media proyeksi diam adalah sebagai berikut: Media OHP Dan OHT dan film.
4.    Media Audio
Yang termasuk media audio adalah: radio, alat perekam pita magnetik, dan laboratorium bahasa.
5.    Media Audio Visual
Berikut jenis-jenis media audio visual: Media audiovisual diam dan Audio visual gerak.
6.    Multimedia
            Multimedia merupakan suatu sistem penyempaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audio visual.
Setiap jenis media memiliki karakteristiknya yang khas, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi (misalnya dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai, menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera, dan petunjuk penggunaannya untuk mengatasi kondisi pembelajaran).

B. Saran

Sebagai calon guru kita saharusnya dapat memanfaatkan, memahami, dan mampu menggunakan media yang ada disekitar kita, selain itu kita juga harus bisa memilih media pembelajaran apa yang cocok untuk digunakan pada saat proses belajar berlangsung. Sehingga dalam penyampaian materi/informasi dapat dengan mudah tersampaikan.



























DAFTAR PUSTAKA


Asyhar, Rayandra.2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jambi: Gaung Persada Press.
Munadi, Yudhi.2008 Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Musfiqon.2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Rosyidi, Abdul Wahab.2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN- Malang Press.
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana.2007. Media Pembelajara. Bandung: CV. Wacana Prima.
Sadiman, Arief S., dkk.2010.Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Erlik.2011(http://erliknisak.blogspot.com, 29 September 2013)
Dr.2011(http://saderi-cilayang.blogspot.com, 28 September 2013)
Irvan.2011(http://irvanpmc.blogspot.com, 26 september 2013)
Fatimah.2012(http://fatimahsukses21.blogspot.com, 28 September 2013)



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang mana pada hari ini, kita semua masih diberi berbagai nikmat seperti nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam marilah kita hadiah kepada junjungan Baginda Nabi Muhammad SAW yang mana Beliau telah membawa risalah Islam berupa ajaran yang sempurna bagi manusia, membawa hidup yang gelap gulita kepada kehidupan yang terang benderang dan penuh ilmu pengetahuan.
Pemakalah sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang terkait terhadap makalah ini, sehingga makalah ini yang berjudul Media Pembelajaran dapat terselesaikan untuk memenuhi materi perkuliahan di Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Demikianlah semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Mohon maaf atas segala kejanggalan dan Pemakalah juga mengharapkan kritik dan saran sebagai masukan bagi Pemakalah agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Amin..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Medan,     September  2014
Salam,




Penulis








DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii

BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
     A.      Latar Belakang............................................................................................. 1
     B.     Rumusan Masalah........................................................................................ 2
     C.    Tujuan............................................................................................................ 2

BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
     A. Klasifikasi Media Pembelajaran....................................................................... 2
          1.      Kerucut Pengalaman Menurut Edgar Dale (via Hujair, 2011:43).......... 3
               a.    Pengalaman langsung dan bertujuan (Direct Purposeful Experiences)           3
               b.    Pengalaman Tiruan (Contrived Experiences)...................................... 3
               c.    Dramatisasi (Dramatized Experiences)............................................... 3
               d.   Demonstrasi (Demonstrations)............................................................. 3
               e.    Karya Wisata (Field Trip)..................................................................... 4
               f.  Pameran................................................................................................. 4
               g.      Televisi............................................................................................... 4
               h.    Gambar hidup (film)............................................................................ 4
               i. Radio........................................................................................................ 4
               j.      Gambar............................................................................................... 4
               k.    Simbol Visual........................................................................................ 4
               l.      Lambang Kata..................................................................................... 4
          1.      Menurut Wilbur Schramm...................................................................... 5
          2.      Menurut Gagne....................................................................................... 5
          3.      Menurut Allen......................................................................................... 5
          4.      Menurut Gerlach dan Ely........................................................................ 5
               a.    Benda Sebenarnya (Realita)................................................................ 5
               b.    Presentasi Verbal................................................................................. 5
               c.    Presentasi Grafis.................................................................................. 6
               d.   Potret Diam........................................................................................... 6
               e.    Film...................................................................................................... 6
               f.     Rekaman Suara.................................................................................... 6
               g.    Program............................................................................................... 6
               h. Simulasi................................................................................................... 6
     5.      Menurut Ibrahim......................................................................................... 6
     6.      Menurut Bretz dan Briggs........................................................................... 6
               a.    Media Audio......................................................................................... 6
               b.    Media Visual........................................................................................ 7
               c.     Media audio visual.............................................................................. 7
               d.   Media Serbaneka.................................................................................. 7

B.  Karakteristik Media Pembelajaran Berdasarkan Klasifikasinya.......................... 7
     1.    Media Grafis.................................................................................................. 7
               a.       Grafik................................................................................................ 8
               b.      Diagram............................................................................................. 8
               c.       Bagan................................................................................................ 8
               d.      Sketsa................................................................................................. 8
               e.       Poster................................................................................................ 9
               f.       Papan Flanel...................................................................................... 9
               g.      Papan Buletin (Bulletin Board).......................................................... 9
     2.    Media Bahan Cetak....................................................................................... 10
     3.      Media Proyeksi Diam................................................................................... 10
               a.     Media OHP Dan OHT.......................................................................... 10
               b.    Film...................................................................................................... 11
     4.      Media Audio................................................................................................. 12
               a.     Media Radio........................................................................................ 12
               b.    Media Alat Perekam Pita Magnetik.................................................... 12
               c.     Laboraturium Bahasa.......................................................................... 13
     5.    Media Audio Visual........................................................................................ 13
               1)   Televisi.................................................................................................. 13
               2)   Video..................................................................................................... 14
     6.    Multimedia.................................................................................................... 15

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................... 15
     A.      Kesimpulan.................................................................................................. 15
     B. Saran................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 17



[1] Sumber: Irvan.2011(http://irvanpmc.blogspot.com, 26 september 2013)
[2] Sumber : Erlik.2011(http://erliknisak.blogspot.com, 29 September 2013)